Mengawetkan
sayur – sayuran
Bab
I
Pendahuluan
1.1
Latar belakang
Sayuran – sayuran umumnya mempunyai
kadar air yang tinggi dan penting sebagai sumber vitamin, mineral dan zat – zat
lain dalam menunjang kecukupan gizi dan untuk melancarkan pencernaan. Sayur –
sayuran dapat dimakan dalam bentuk segar atau telah mengalami pengolahan yang
akan meningkatkan daya simpan dan rasa yang lebih sedap.
Sayur – sayuran umumnya juga tidak
dapat bertahan lama. Apabila disimpan terlalu lama, sayuran tersebut akan busuk
dan tidak dapat diolah lagi. Namun ada beberapa cara agar sayur – sayuran dapat
bertahan lebih lama. Yaitu dengan mengawetkan sayuran tersebut. Akan tetapi
tidak semua sayuran dapat diawetkan. Hanya sayuran tertentu yang dapat
diawetkan. Misalnya : cabe, kubis, bawang dan sebagainya.
Mengawetkan sayuran memiliki banyak
manfaat bagi masyarakat. Dengan mengawetkan sayuran masyarakat dapat mencegah
beberapa sayuran agar tidak cepat busuk.
1.2
Rumusan masalah
1. Bagaimana
cara untuk mengawetkan sayuran ?
1.3
Tujuan penelitian
1. Adapun
tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana cara mengawetkan
sayuran.
1.4
Manfaat
Adapun manfaat dalam penelitian ini
Antara lain :
1. Bagi
pelajar : untuk menambah ilmu dan pengetahuan dalam mengawetkan sayuran
2. Bagi
masyarakat : untuk mempermudah masyarakat dalam mengawetkan sayuran agar tidak
cepat busuk dan juga dapat membantun dalam segi ekonomi dan perdagangan.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
2.1
Jenis – jenis pengawetan
Hartanto
(1994 : 1) mengatakan bahwa pengawetan sayuran dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara antara lain :
1.
Pengawetan dengan pengeringan
2.
Pengawetan dengan menggunakan larutan
garam
3.
Pengawetan dengan asam cuka
2.2 Jenis
– jenis sayuran yang bisa diawetkan
Hartanto
(1994 : 2) mengatakan bahwa jenis – jenis sayuran yang dapat diawetkan sebagai
berikut :
1.
Cabe, kacang tanah, kacang kedelai, bisa
diawetkan dengan pengeringan.
2.
Kubis bisa diawetkan dengan larutan
garam
3.
Mentimun, rebung, bawang putih, bawang
merah bisa diawetkan dengan asam cuka.
2.3 Cara
– cara mengawetkan sayuran
1.
Pengawetan dengan pengeringan
Hartanto
(1994 : 4) mengatakan cara yang termudah dan termurah dilakukan dinegara –
negara yang cukup matahari. Akan tetapi produk yang dihasilkan sangat
tergantung pada cuaca. Apabila cuacanya mendukung maka proses pengeringannya
bisa berjalan dengan lancer dan juga dapat menghasilkan kualitas yang baik. Proses
pengeringan yang lama menyebabkan hilangnya gula oleh respirasi dan fermentasi.
Pada proses pengeringan pengelola hanya bisa memanfaatkan cahaya matahari untuk
membantu proses tersebut.
Contoh
: cabe
Caranya
:
1.
mula – mula cabe dibersihkan dari
kotoran
2.
kemudian dikukus atau dimasukkan kedalam
air yang mendidih selama 5-7 menit.
3.
Selanjutnya dijemur dibawah sinar
matahari sampai kering.
4.
Setelah benar – benar kering cabe
tersebut dimasukkan dalam kantong – kantong plastik dan dapat disimpan selama 3
bulan.
Contoh
diatas merupakan salah satu sayuran yang bisa diawetkan dengan pengeringan.
2.
Pengawetan dengan larutan garam
Muchidin
(1984 : 99) mengatakan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut sayuran dibiarkan
mengalami fermentasi. Dalam larutan garam, konsentrasi garam diatur sedemikian
rupa sehingga dapat mencegah perkembangbiakan mikroorganisme yang dapat merusak
proses tersebut. Lamanya fermentasi tergantung dari temperature dengan optimum
20
dan
berlangsung selama 4-8 minggu. Kadar asam laktat bisa mencapai 1 – 1 ½ %. Jadi
apabila dalam mengawetkan sayuran dengan menggunakan larutan garam merupakan
cara yang mudah dan sering dilakukan masyarakat.
3.
Pengawetan dengan asam cuka
Hartanto
(1994 : 12) mengatakan bahwa mengawetkan sayur – sayuran dengan asam cuka atau
disebut acar juga sering dilakukan oleh ibu – ibu rumah tangga. Sayur sayuran yang
dibuat acar harus dipanaskan terlebih dahulu. Jadi, dicelup dalam air yang
mendidih supaya kuman – kumannya mati semua. Kemudian apabila rasanya ingin
lebih nikmat maka bisa ditambahkan bumbu – bumbu lain seperti gula, kayu manis,
lada, jahe, pala dll.
Contoh
: membuat acar mentimun
Caranya
:
1.
Potonglah daging mentimun yang masih
keras itu yang memanjang dengan teratur. Apabila mentimun jenisnya kecil –
kecil, biarkanlah dalam keadaan utuh.
2.
Celupkan mentimun kedalam air yang
mendidih atau diblansir.
3.
Masukkan kedalam botol atau stoples yang
telah disterilkan terlebih dahulu.
4.
Tuangkan bumbu – bumbu acar yang
tercampur asam cuka dalam keadaan panas kedalam botol itu.
5.
Botol itu ditutup dan bila dipandang
perlu dapat disterilkan kedalam air panas yang bersuhu 90
selama 10
menit.
6.
Setelah itu acar bisa disimpan selama
beberapa hari.
Diatas
merupakan beberapa cara mengawetkan sayuran dengan mudah dan bisa dilakukan
oleh para ibu – ibu rumah tangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar